Dalam keseluruhan pembahasan lengkap teori transformator, diawali dengan penjelasan prinsip kerja transformator, dan yang dibahas terlebih dahulu adalah mengenai bagian-bagian serta bagan dari transformator atau trafo sederhana.
Seperti terlihat pada kedua gambar dibawah, bagian-bagian utama dari transformator adalah:
1. Inti/teras/kern.2. Lilitan/gulungan primer, yang dihubungkan dengan sumber listrik.
3. Lilitan/gulungan sekunder, yang dihubungkan dengan beban.
Bagian-bagian transformator |
Bagan transformator |
dengan:
U1: Tegangan sumber
I1 : Arus primer
Np : Jumlah lilitan kumparan primer
ep : GGL induksi pada kumparan primer
Φb : Fluks magnet bersama (mutual fluks)
es : GGL induksi kumparan sekunder
Ns : Jumlah lilitan kumparan sekunder
I2 : Arus sekunder
U2 : Tegangan beban
Z : Beban
Prinsip Kerja
Adanya tegangan sumber bolak-balik U1 yang diberikan, maka akan mengalir arus bolak balik I1 pada kumparan primer yang mempunyai inti, dan menimbul fluks magnet yang berubah-ubah pada intinya yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan primer ep.
Besarnya GGL induksi pada kumparan primer dirumuskan sebagai berikut:
ep = -Np (dΦ/dt) .......... (1)
dengan:
ep : GGL induksi pada kumparan primer (volt)
Np : Jumlah lilitan kumparan primer
dΦ : Perubahan garis-garis magnet (weber)
karena pada inti yang sama (fluks magnet bersama), maka:
es = -Ns (dΦ/dt) .......... (2)
dt : Perubahan waktu (sekon)
Dari persamaan (1) dan (2) maka, didapatkan:
ep/es = Np/Ns = a
dengan
a : perbandingan lilitan trasformator (turn ratio)
apabila,
a>1 maka disebut transformator step down (penurun tegangan)
a<1 maka disebut transformator stepup (penaik tegangan)
fluks magnet sebagai fungsi t, dirumuskan:
Φ(t) = Φm sin ωt
dimana Φm adalah fluks maksimum, sehingga
ep = -Np (dΦ/dt)
ep = -Np. d(Φm sin ωt)/dt
ep = -Np. ω Φm cos ωt
ep = -Np. ω Φm sin (ωt - π/2)
terlihat bahwa, GGL induksi ketinggalan (lagging) 90° terhadap fluks magnet.
Dari persamaan terakhir diatas, didapatkan
ep (maks) = Np. ω Φm
sedangkan ep= ep (maks) / √2
maka
ep = Np. ω Φm / √2
ep = 2πf Np Φm √2 / 2
ep = πf Np Φm √2
ep = (π√2) f Np Φm
dengan cara yang sama, didapatkan juga
es = (π√2) f Ns Φm
U1 . I1 = U2 . I2
maka,
I2/I1 = U1/U2 = Np/Ns = a
es = -Ns (dΦ/dt) .......... (2)
es : GGL induksi pada kumparan sekunder (volt)
Ns : Jumlah lilitan kumparan sekunder
dΦ : Perubahan garis-garis magnet (weber)
Dari persamaan (1) dan (2) maka, didapatkan:
ep/es = Np/Ns = a
dengan
a : perbandingan lilitan trasformator (turn ratio)
apabila,
a>1 maka disebut transformator step down (penurun tegangan)
a<1 maka disebut transformator stepup (penaik tegangan)
fluks magnet sebagai fungsi t, dirumuskan:
Φ(t) = Φm sin ωt
dimana Φm adalah fluks maksimum, sehingga
ep = -Np (dΦ/dt)
ep = -Np. d(Φm sin ωt)/dt
ep = -Np. ω Φm cos ωt
ep = -Np. ω Φm sin (ωt - π/2)
terlihat bahwa, GGL induksi ketinggalan (lagging) 90° terhadap fluks magnet.
Dari persamaan terakhir diatas, didapatkan
ep (maks) = Np. ω Φm
sedangkan ep= ep (maks) / √2
maka
ep = Np. ω Φm / √2
ep = 2πf Np Φm √2 / 2
ep = πf Np Φm √2
ep = (π√2) f Np Φm
dengan cara yang sama, didapatkan juga
es = (π√2) f Ns Φm
sehingga apabila transformator dianggap ideal, atau dianggap tidak ada rugi-rugi daya, maka daya input P1 sama dengan daya output P2, dituliskan
U1 . I1 = U2 . I2
maka,
I2/I1 = U1/U2 = Np/Ns = a
Sekian penjelasan Prinsip kerja transformator, pahami juga rugi-rugi transformator ,untuk memperdalam pengetahuan tentang teori transformator. semoga bermanfaat.
loading...
Terima Kasih Banyak. Tulisan ini sangan bermanfaat buat saya, Yang saya cari saya temukan di tulisan ini. Terima Kasih Banyak.
ReplyDeleteTerima Kasih Banyak. Sangat Bermanfaat Untuk saya.
ReplyDelete